Di Cina, sepuluh september dirayakan Hari Guru
sebagai tanda penghargaan atas kontribusi yang diberikan oleh para guru kepada
masyarakat. Hari Guru, hari yang diperingati untuk menghormati Guru, tidak
hanya dirayakan di Tiongkok tetapi juga di berbagai negara di dunia dengan
semangat hormat dan kehormatan yang sama terhadap kerja keras para guru.
Sepuluh September adalah hari special bagi
guru, dosen, dan pengajar yang seprofesi di Negara Tirai Bambu Tiongkok. Sistem
sekolah di Cina pada Era sekarang didasarkan pada model Barat, banyak tradisi
lama untuk menghormati guru belum dilestarikan hari ini. Misalnya, pada zaman
kuno, para murid sebagai tanda hormat untuk para guru mencuci kaki para
pendidik. Dengan demikian, anak didik menunjukkan kerendahan hati dan kesediaan
mereka untuk tunduk dan mematuhi guru-guru mereka. pada 10 September ini, acara
meriah untuk menghormati para spesialis bidang pendidikan diadakan di seluruh
China pada setiap tahun.
Sambil menyelam minum air mungkin ini yang
tepat untuk saya, yaitu sambil menempuh studi di Negara orang sambil
mempelajari tata kehidupan orang-orangTiongkok. Saya mengamati kehidupan di
Negara Tirai bamboo ini pada sekolah dasar dan kampus, bahwa kerja sama guru,
orang tua dan murid sudah terbilang sangat baik. Orang tua dan guru sejalan
dalam mendidik siswa untuk menjadi lebih baik dan berkembang.
Pada Hari Guru ini saya banyak melihat
mahasiswa membeli bunga dan hadiah untuk gurunya. Mahasiswa sangat antusias memberi bunga dan hadiah kepada pahlawan tanpa
tanda jasa yaitu guru. Setelah hadiah untuk guru di siapkan mahasiswa berkumpul
sama-sama pergi menjumpai guru di ruangan kantornya yang penuh dengan buku-buku
bacaan, mahasiswa datang ke kantornya guru untuk berterima kasih kepada guru
pada pekerjaan penting ini yaitu memanusiakan manusia.
Setelah pemberian bunga dan hadiah oleh anak
didik, guru terharu dan berterima kasih kepada anak didiknya yang sudah
menghargai profesi guru yang tidak mudah ini. Lain halnya fenomena yang terjadi
di negara Indonesia, Mungkin sedikit berbeda dengan sekarang banyak kita lihat
kasus-kasus dimana guru kurang diperhatikan, gaji yang sedikit atau kerja ngak
main main tapi upah main-main. Bahkan yang anehnya lagi orang tua, anak didik
dan guru tidak bisa bekerja sama dengan baik. Banyak kita lihat di Indonesia
dan Aceh khususnya kasus-kasus yang menimpa kepada guru seperti di hina,
dimaki-maki, di pukul, di penjara bahkan ada yang dibunuh oleh orang tua dan
anak didiknya dengan hal-hal yang sepele.
Banyak kita melihat sekarang dengan adanya kasus-kasus
yang mencoreng wajah pendidikan di Indonesia dikarenakan kurangnya ilmu agama
dan moral para siswa sehingga banyak terjadi hal-hal-hal yang seharusnya tidak
terjadi.
Saya teringat kata-kata Ayah saat mengantar
pertama kali Sekolah Dasar dan tempat mengaji “nyoe aneuk ka lon joek bak dron,
menyo batat neupoh laju patah meudarah neupulang keulon” yang artinya ini anak
saya sudah saya serahkan kepada anda untuk belajar, kalo bandel dipukul saja
patah dan berdarah kembalikan kesaya. Dan ini membuat saya berpikir bahwa guru
juga punya hak untuk memberi punisment kepada siswa yang nakal dan tidak bisa
diatur.
Rasa ta'dzim mahasiswa china tidak hanya pada
hari-hari besar seperti hari guru ini, pada hari-hari biasapun jika mahasiswa
tersebut datang ke kantor gurunya dengan mengetok pintu dahulu dan jika disuruh
masuk baru dia masuk dan saat didalam ruangan gurunya tetap berdiri jika tidak
disuruh duduk. Bisa dibayangkan, betapa besar rasa ta'dzim terhadap gurunya
Sebab, segala yang kita ketahui hari ini
adalah berkat akumulasi dari ilmu pengetahuan yang pernah diajarkan oleh para
guru. Seorang guru yang baik seperti lilin ia menghabiskan waktunya untuk
menerangi jalan bagi orang lain.
Terima Kasih, semua guruku. Akulah hamba
sahaya yang sering melupakan nasibmu. Maafkan aku, Guru....
Selamat Hari Guru untuk seluruh Guru, Orang Tua, Tgk, Ustaz dan seprofesi. 25 November 2021